Category Archives: Young On Top

Youth community comprise of students from various universities in Indonesia in mentorship program to learn a lot, maturity of mind, and character. YOT motto is Learn & Share

Top Lesson from Alice in Wonderland

Alice in Wonderland

Alice               : I just wanted to ask which way I ought to go.
Cheshire Cat  : Well that depends on where you ought to get to.
Alice               : Oh, it really doesn’t matter, as long as I…
Cheshire Cat  : Then it really doesn’t matter which way you go.

Cuplikan di atas saya ambil dari percakapan Alice dengan seekor kucing.
Bila kita memiliki tujuan tertentu (akan kemana), maka cara memilih jalan menjadi penting karena kalau salah pilih jalan bisa nyasar. Kecuali memang belum memiliki tujuan hidup, maka tidak akan pernah salah pilih jalan. Kita bisa mencoba beberapa jalan, trial-and-error, sampai kita sudah bisa menentukan apa tujuan nanti dengan SMART. Jangan hanya mengikuti trend ata kata orang tanpa pemikiran diri sendiri ibarat mengikuti arus air yang ada, karena air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah!

Silahkan share pengalaman atau pendapat kamu 😀
Twitter @WilliamLautama

Mental disuapin VS mencari

William Lautama

YOT CA Institut Teknologi Bandung

Inspiring article bulan Mei

 

Saya pernah menjadi customer service bagi teman-teman mahasiswa yang ingin mendaftar beasiswa. Saya ingin membantu mereka dengan sharing pengalaman saya sebagai penerima beasiswa sebelumnya & penyusunan project di kampus lengkap sampai dengan informasi mengenai FAQ, fasilitas & syarat yang harus dipenuhi oleh aplikan yang ingin apply untuk mendapatkan beasiswa. Semua, saya tulis di sini dan saya share di group facebook tempat berkumpulnya calon aplikan beasiswa.

Esok harinya, 2-3 orang bertanya hal-hal yang jawabannya sudah ada namun tetap saya jawab sambil mengarahkan mereka untuk membaca informasi lengkapnya. Awalnya, saya pikir cara ini cukup efektif namun ternyata saya salah… Ibarat kamu sudah melakukan presentasi dengan baik lalu saat sesi tanya jawab, penonton bertanya hal yang sudah kamu presentasikan. Penonton… Ke mana saja daritadi?

Semakin banyak orang bertanya hal-hal sepele, yang pernah ditanyakan terus ditanyakan lagi oleh yang lain padahal bisa dijawab dengan common sense dan sudah ada di FAQ bahkan ada jawaban tepat di atas pertanyaan mereka namun saya masih merespon mereka, kenapa? Simple saja, saya ingin memperbesar kapasitas keSABARan!

Ada beberapa teman-teman penerima beasiswa & tim rekrutmen dari korporat yang menjadi customer service. Kita pernah emosi sekaligus kasihan. Ya, sangat kasihan karena calon aplikan ini sedikit sekali yang memiliki attitude ‘read first then ask a question’. Mereka hanya ingin mendapatkan informasi dengan mudah dan langsung bertanya tanpa membaca padahal apa yang mereka cari ada di sana.

Saya selalu diajarkan untuk ‘seek first then ask’ maksudnya cari dahulu dengan kemampuan sendiri, kalau butuh effort ya saya lakukan karena saya berjuang untuk mendapatkan apa yang saya cari. Kalau ada istilah/ilmu baru kan bisa tanya mbah google yang mahatahu. Kalau masih ngak nemu atau ngak ngerti baru bertanya.

Mentor saya di Young On Top, mas Billy Boen pernah tweet hal yang serupa :

  • Jd anak muda JANGAN selalu MINTA DISUAPIN (malas). Kalo bisa cari tau sendiri, knp tdk? Ada GOOGLE. #YOT
  • Bnyk bgt anak muda dikit2 nanya. Seneng bgt BERGANTUNG ya sama org lain drpd gunain kapasitas diri sndiri (malas)? #YOT
  • Bayi makan disuapin krn blom bisa. Masa sampe umur 20 msh minta disuapin? Yg bener aja!?! (Malas). GOOGLE! #YOT
  • Nanya boleh. Tp jgn nanya sesuatu yg bisa dcari dgn mudah. Ini MALAS namanya. Bgini aja malas.. mau sukses? Come on! #YOT
  • YES! Betul! RT @arisfirman: @BillyBoen kalau memang ga tau mas? Masa ga nanya? Mksdnya usaha sndiri dulu br tanya bukan?
  • kalau hal2 kecil aja nanya, gimana handling with bigger problems

Saya setuju 100% dengan tweet di atas! Banyak bertanya itu bagus supaya tidak tersesat di jalan #PeribahasaBanget tapi kalau mengulang pertanyaan yang telah dijawab sebelumnya itu namanya malas. Bertanya adalah awal dari keingintahuan, lebih baik kita mencari informasi yang SUDAH TERSEDIA lebih dahulu. Ini persoalan mental, mental diSUAPin atau mental menCARI. Kalau masih punya mental diSUAPin, kapan suksesnya? Bakal ketinggalan, mereka yang aktif menCARI akan sukses lebih cepat dan lebih baik.

Stop Blaming & Take Responsibility

William Lautama

YOT CA Institut Teknologi Bandung

Inspiring article bulan April

 

With great power, comes great responsibility!” cuplikan sebuah kalimat yang dilontarkan Paman Ben kepada Peter Parker dalam film Spiderman ini merupakan salah satu kutipan yang terkenal di dunia. Pesannya adalah dalam posisi apapun, kita memiliki POWER dan harus bertanggung jawab apapun yang dilakukan dalam posisi tersebut! Maksud POWER disini adalah pengaruh/peran, jika kamu asisten dosen maka kamu mempunyai peran untuk membagikan ilmu kepada kelas yang diajar atau jika kamu adalah seorang aktivis maka kamu berperan terhadap keberjalanan organisasi dimana kamu berada.

Respon yang sebagian besar dilakukan ketika melakukan kesalahan adalah mencari ‘kambing hitam’ (kasihan kan kambing melulu yang disalahkan :p). Pikirannya langsung mengelak, mulut mengucapkan sejuta alasan, dan telunjuk diarahkan kepada orang lain yang menjadi korban. Apakah kamu salah satu orang seperti itu? Jika YA, maka sudah dipastikan bahwa kamu adalah orang SULIT untuk maju. Apapun yang terjadi dalam hidup, BAIK atau BURUK, hentikan menyalahkan orang lain, hentikan menyalahkan lingkungan apalagi menyalahkan diri sendiri!

Ada yang bilang jika terjadi hal buruk kepada anda maka SALAHKAN diri sendiri karena apapun yang terjadi dalam hidup, kamulah yang membuatnya jadi kesalahan ada padamu. Ada juga yang bilang jika terjadi hal buruk maka JANGAN PERNAH SALAHKAN diri sendiri karena jika kamu menyalahkan diri sendiri, maka kamu akan kehilangan kepercayaan diri anda. Apapun itu, saya tidak setuju dengan kedua hal diatas. Mindset yang tepat adalah STOP MENYALAHKAN dan MULAI BERTANGGUNG JAWAB! Kamu hanya perlu bertanggung jawab dan mengambil tindakan untuk menjadikan segalanya menjadi LEBIH BAIK.

Karakter bertanggung jawab adalah melaksanakan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya adalah manusia tidak sempurna dan bertanggung jawab memperbaiki keadaan yang dialami dan dirasakannya. Orang yang memegang tanggung jawab atas dirinya sendiri, adalah orang yang memegang kendali TAKDIR hidupnya. Takdirmu ingin sukses? BERTANGGUNG JAWABLAH!

Kamu bisa memberi saran dan kritik untuk artikel ini atau artikel selanjutnya, silahkan kontak saya di akun twitter @WilliamLautama

Hiduplah Layaknya Ikan Salmon

William Lautama

YOT CA Institut Teknologi Bandung

Inspiring article bulan Maret

Ada sebuah cerita dari nelayan Jepang yang mencari ikan di tengah lautan luas. Lautan tersebut cukup jauh dari daratan. Mereka menangkap ikan–ikan salmon untuk dibawa ke daratan. Orang–orang jepang tentu menginginkan ikan yang segar namun ikan salmon yang dibawa para nelayan tersebut telah mati ketika sampai di daratan sehingga tidak segar lagi. Hal ini membuat para nelayan berpikir bagaimana caranya agar ikan yang ditangkap di lautan tidak mati ketika sampai di daratan.

“Ah… Mungkin kita harus menaruh ikan-ikan hasil tangkapan di bak berisi air dalam kapal supaya ikan itu masih hidup ketika kita sampai di daratan.” Hal itu langsung dicoba, tetapi tetap saja ikan salmon tersebut mati ketika sampai di daratan akibat perjalanan yang memakan waktu yang lama ini.

“Bagaimana kalau diberi es?” Di dalam bak air tersebut diberi es, namun tetap saja ikan salmon itu mati dan tak segar lagi.

Akhirnya muncullah sebuah ide yang tidak masuk akal dari salah seorang nelayan. Nelayan itu memasukkan anak ikan hiu kecil ke dalam bak air yang berisi ikan-ikan salmon hasil tangkapan mereka. Hasilnya sangat mengejutkan! Ternyata ikan-ikan salmon itu tetap hidup setelah melalui perjalanan panjang menuju daratan.

Apa yang sebenarnya membuat ikan-ikan salmon itu bertahan hidup? Ternyata di dalam bak itu ikan-ikan salmon tersebut dikejar–kejar oleh si anak ikan hiu. Mereka terus dikejar-kejar tanpa henti. Ikan-ikan salmon itu berenang dengan gesit menghindar dari anak ikan hiu tersebut untuk bertahan hidup. Mereka berenang sekuat tenaga berjuang untuk mempertahankan hidup mereka sampai akhirnya di daratan mereka masih bisa bertahan hidup.

Terus bergerak dan berjuang untuk berenang! Itulah yang membuat mereka bisa bertahan hidup…

Cerita ini sangat menarik untuk direnungkan, bak air atau es batu yang disediakan nelayan dengan maksud membuat kondisi senyaman mungkin bagi ikan salmon untuk hidup layaknya di lautan tidak membuat mereka bertahan hidup. Sebaliknya, ketika dalam bak air dimasukkan seekor anak ikan hiu yang di habitatnya adalah predator bagi ikan salmon ternyata malah memaksa ikan salmon terus berenang selama perjalanan sampai nelayan sampai di daratan. Anak ikan hiu dapat diibaratkan seperti tugas, deadline, dan segala bentuk hal lain yang memicu kita untuk selalu berjuang dan keluar dari zona nyaman.

Bayangkan jika kita hanya menjalani seluruh periode dalam hidup yang biasa-biasa saja dan di ujungnya semua orang memberikan ucapan selamat tetapi kita hanya merasa kosong dan bertanya “What is that? Am I really alive?

Akhirnya, hanya terpaku merenung meratapi takdir apalagi yang ditunggu selain mati. Orang seperti ini tak ubahnya seperti mayat hidup, oleh karena itu carilah sesuatu yang bisa memicu dirimu bergerak dan berkarya dalam hidup ini.

 

Additional info :

Kehidupan ikan salmon banyak memberikan inspirasi untuk spirit dan kehidupan. Salmon merupakan jenis ikan yang sanggup melawan arus air, naik ke atas, rela luka-luka, dan mengambil resiko dimakan beruang/pemangsa lain untuk mencapai tujuan hidupnya, yaitu bertelur di hulu sungai.

Salmon memberikan yang terbaik buat anak-anaknya, lahir dan besar di tempat yang tenang, aman, dan terlindung. Di hotel dan restoran, salmon adalah daging ikan yang mahal karena “nilainya” untuk kesehatan. Ini bicara soal penghargaan publik dan kualitas suatu perjuangan hidup.

 

Kamu bisa memberi saran dan kritik untuk artikel ini atau artikel selanjutnya, silahkan kontak saya di akun twitter @WilliamLautama

 

 

Local Value, Modern Spirit

William Lautama

YOT CA Institut Teknologi Bandung

Inspiring article bulan Februari

 

Beberapa waktu lalu, saya mengamati value sebuah brand fashion yang berasal dari Bandung ‘Lazuli Sarae’ yang merupakan perpaduan dua bahasa, yakni Persia dan Sunda. Lazuli berasal dari kata ‘Lazhward’ yang berarti biru dan Sarae diambil dari bahasa Sunda ‘sae’ yang berarti bagus. Hal yang menarik perhatian saya adalah tagline dari brand tersebut ‘local value, modern spirit’ dimana brand ini memiliki konsep mengembangkan produk dengan jiwa modern namun tetap memiliki nilai lokal Indonesia. Dengan penasaran, saya mencari tahu produk mereka di www.lazulisarae.com. Ternyata mereka menggabungkan batik yang bernilai budaya tradisional timur dengan bahan denim yang berasal dari barat untuk menghasilkan berbagai item fashion unik, Batik on Denim!

Saya jadi ingat dua hal yang memiliki konsep serupa. Pertama, sebuah strategi korporasi ‘think globally, act locally yaitu strategi dimana perusahaan yang go international harus tetap beradaptasi dengan karakter unik konsumen. Harapannya, perusahaan akan menciptakan produk-produk dengan standar global sekaligus bisa memahami selera konsumen di tingkat lokal. Kedua, kegiatan ‘Indonesia Mengajar’ yang digagas oleh Pak Anies Baswedan memiliki harapan kepada pengajar muda untuk menjadi ‘world class competence with grass-root understanding’. Kegiatan ini memiliki dua tujuan, yaitu mengisi kekurangan guru dan mempersiapkan pemimpin masa depan.

Ketiga hal ini mempertahankan identitas dasar yang dimiliki dan mengadaptasinya supaya relevan dengan kondisi dimana dia berada saat ini. ‘local value, modern spirit’ menggunakan identitas batik di bahan denim yang menjadi tren fashion jaman sekarang. ‘Think globally, act locally’ menggambarkan bahwa ekspansi perusahaan tidak sekedar masuk ke suatu negara baru, namun perusaahaan juga harus berbaur dengan budaya masyarakatnya supaya produk perusahaan diterima dan bisa disebut go international. Indonesia mengajar dengan ‘world class competence with grass-root understanding akan melahirkan pemimpin dengan kemampuan tingkat dunia yang memiliki hati untuk rakyat. Ketiga hal ini tetap menghidupi identitas dan value mereka sambil beradaptasi dalam tujuan yang baru. Sama halnya dengan kita yang juga diajarkan orang tua sejak kecil untuk membawa kedua hal ini dalam hidup. Adaptasikan identitas dan value yang kita miliki maka kita akan menjadi pribadi yang unik dan spesial di antara masyarakat. Apa identitas & value kamu?

Make Your Best First Impression

Saat interview atau pertama kali berinteraksi dengan orang yang baru dikenal, pastinya kita ingin memberikan kesan pertama yang spesial supaya diingat oleh teman bicara. Ada pepatah yang mengatakan first impression determine your image, hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa 90% persepsi orang lain terhadap individu ditentukan dari 4 menit interaksi pertama. Jadi teman-teman bisa bayangkan kalau momen first impression sangat penting menentukan seperti apa hubungan yang akan terbentuk nanti.

Semua orang selalu ingin meninggalkan kesan terbaik tentang dirinya. Namun, tanpa sadar seringkali kesan yang kita berikan tidak tepat misalnya memuji teman bicara berlebihan atau terlalu sombong mempromosikan diri. Saya yakin orang yang tidak belajar ilmu psikologi pun bisa merasakan dan menebak seperti apa karakter teman bicaranya. Apa yang kamu rasakan jika dalam sebuah pertemuan bertemu dengan seseorang yang hanya terus menerus berbicara tentang dirinya, prestasinya, dan segala hal tentang dia. Siapapun yang mendengarkan pasti akan bosan dan ingin pergi jauh-jauh.

Dalam tulisan ini, saya ingin share beberapa tips untuk membangun 1st impression yang terbaik bahkan sebelum kamu berbicara apa-apa, orang lain sudah mendapat kesan bahwa kamu adalah SEORANG PEMENANG. Tips pertama adalah cara kamu berpenampilan dan bergerak, dimulai dari bagaimana cara bersenyum:) Jadi ketika kamu bertemu seseorang, jangan langsung senyum namun lihat ke wajahnya pause sebentar 1 detik saja lalu senyum, smile a big warm all over your face sampai mata kamu juga ikut tersenyum^_^ Dengan delay sebentar, itu menunjukkan senyuman kamu tulus dan senyuman kamu ditujukkan hanya untuk dia. Selain menghormati dia, kamu juga memberikan kesan bahwa senyum kamu tidak murahan, hehehe..

Tips berikutnya adalah setelah berkenalan pastinya ada perbincangan yang terjadi, nah disini tunjukkan kesan bahwa kamu menghormati dia dengan mengarahkan 100% badan kamu menghadap teman bicara. Hal ini memberikan kesan bahwa kamu memperhatikan dan tertarik ngobrol dengan dia. Tips ketiga adalah mencari topik yang menjadi passion kalian berdua dan kenali dia secara personal dengan tulus. Ketiga hal ini sangat powerful ketika berkenalan dengan teman baru, terutama tips ketiga karena saya pribadi senang berteman jadi saya tidak asal kenalan hanya dengan mengetahui nama dan muka teman bicara, saya tulus ingin mengenal karakternya. So let’s Meet some people, introduce yourself, and make your BEST 1st impression!